Kamis, 23 Maret 2017

[Book Review] OH, INDAHNYA HARIKU



BUKU ini merupakan buku nonfiksi rasa fiksi. Gaya bahasa penyampaiannya mengalir lancar. Isi ceritanya lumayan seru. Mengandung kegembiraan khas anak-anak. Membuat pembaca dari usia berapa saja merasa senang. 

Yang istimewa, penulisnya masih sangat belia. Siapa dia? Dialah Qonita Asma Tsania, seorang anak pembelajar mandiri. Itu lho, anak yang sekolahnya di rumah (homeschooling). Dan memang, buku ini berkisah tentang aktivitas keseharian Asma selaku homeschooler. Adapun saat menulis Oh, Indahnya Hariku, dia tengah menempuh materi pelajaran untuk anak kelas VI.

Oh, Indahnya Hariku bermanfaat untuk meluruskan pemahaman orang. Yakni pemahaman mengenai homeschooler. Ternyata sebagian orang masih salah sangka. Mereka berpikiran bahwa homeschooler main-main melulu sepanjang hari. Tidak belajar sesuai tuntutan kurikulum, sebagaimana anak-anak yang belajar di sekolah formal. Nah! Dengan membaca buku ini, pikiran miring tersebut dapat diluruskan.

Tentu saja buku ini secara khusus sangat bermanfaat bagi anak-anak. Mereka dapat terbangkitkan lagi semangat belajarnya, Asma--tokoh utama yang sekaligus merupakan penulisnya--memberikan teladan dalam belajar. Meskipun hanya belajar di rumah, hanya didampingi oleh orang tua (yang bertugas sebagai guru), Asma disiplin untuk menyelesaikan semua target belajarnya. 

Hanya ada sedikit salah ketik dalam buku ini. Tak sampai 5 jumlahnya. Hanya saja, pada halaman 81 ada setitik hal yang mengganggu. Yakni penggunaan kata "kuli" untuk mengolok-olok. Supaya jelas, mari kita lihat petikan kalimat berikut ini.

Mbak Nisa berdecak-decak melihat Adnan mengisi piringnya. "Kamu itu siapa sih? Pelajar atau kuli?" Sindir Mbak Anisa. 

Berdasarkan petikan kalimat di atas, kita dapat mengimajinasikan situasinya. Adnan mengambil segunung nasi untuk makan. Oleh karena itu, dia diolok-olok seperti kuli. Sebab idealnya (menurut Mbak Nisa), pelajar tidak sebanyak itu makannya. 

Mungkin bagi sebagian orang, kata "kuli" di situ tidak mengganggu. Tak jadi soal. Namun bagi saya, itu terasa mengganggu. Rasanya kok menghina orang yang berprofesi sebagai kuli. Lagi pula, tidak semua kuli makannya banyak sekali 'kan? Mestinya sang editor menggantinya dengan analogi yang lain. 

SPESIFIKASI BUKU
Judul       : Oh, Indahnya Hariku 
Penulis    : Qonita Asma Tsania 
Penerbit  : Lintang 
Terbit      : 2017 
Halaman : 152


 
                                                                                 


6 komentar:

  1. Terima kasih sharingnya mbak. . Dari dulu saya penasaran dengan sistem belajar mandiri (homeschooling), coba aku cari ya bukunya 😁 salam kenall. .

    BalasHapus
  2. Bunda Tinbe emang energinya luar biasa. Masih rajin ngeblog. Barokalloh.

    BalasHapus
  3. Wah, makasih kritiknya Bunda. Saya memang tidak sampai berpikir itu melecehkan profesi tertentu, karena itu memang murni guyonan anak lingkungan kami. Terima kasih review-nya ya Bunda. Salam kenal.

    BalasHapus

Terima kasih telah sudi meninggalkan jejak komentar di sini.