Kamis, 27 Juni 2019

[Book Review] GEEZ & ANN #2




PADA tayangan sebelumnya, aku telah mengulas GEEZ & ANN #1. Sekarang kita lanjut untuk mengulas GEEZ  & ANN #2, ya? Mari langsung saja kita mulai. 

Sesuai dengan judulnya, buku #2 ini merupakan sekuel dari buku #1. Fokus cerita masih pada Ann. Akan tetapi, Ann tidak lagi sekadar menunggu-nunggu kabar Geez. Ann justru berinisiatif ke Berlin. Ia memutuskan untuk langsung mencari Geez di sana. Demi memperoleh kepastian yang hakiki. Padahal Ann tak punya alamat tempat tinggal, tempat kerja, ataupun nomor kontak Geez. Hanya alamat email Geez yang ia tahu. 

Yup! Meskipun tak ada petunjuk pasti, Ann bertekad mencari Geez sampai ketemu. Selama apa pun ia mesti berkeliling Berlin. Nah, lho! Butuh berapa duit, coba? Sungguh, itu merupakan sebuah kenekadan yang hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang berduit melimpah. Tapi masih wajar, sih. Orang kaya toh bebas mau ngapain saja dengan uangnya. 

Yang terasa kurang masuk di logikaku, Ann begitu saja meninggalkan jadwal koasnya. Mungkin bisa saja meminta izin istimewa. Akan tetapi, mungkinkah izin diturunkan untuk waktu yang tak tentu? Untuk sebuah keperluan yang sangat pribadi dan mendayu-dayu pula. Sebuah izin istimewa pun tetap ada batas waktunya 'kan? 

Sementara dalam novel disebutkan bahwa Ann akan di Berlin sampai menemukan Geez. Bukankah itu berarti belum tahu seberapa lama? Jadi pemberian durasi izinnya bagaimana, dong? Masak pihak RS dan dokter pembimbingnya sedemikian lunak dalam memberikan izin? 

Menurutku, apa yang dilakukan Ann sangatlah naif bila dirujuk dalam dunia nyata. Kurang masuk akal. Mohon jangan buru-buru protes,  "Ini 'kan novel, fiksi. Bukan kenyataan." 

Oh, baiklaaah. Memang fiksi. Hanya cerita novel yang romantis. Namun, jangan lupa. Sebuah karya fiksi bagaimanapun merupakan refleksi dari dunia nyata, lho. Jadi sebetulnya, logika peristiwa di dunia fiksi tidak boleh jauh-jauh amat dari logika peristiwa di dunia nyata.

Akan tetapi, begitulah cerita novel berjalan. Ann terbang ke Berlin. Setibanya di sana ia dijemput di bandara oleh Tari. Selama di Berlin, Ann memang berencana tinggal di apartemen Tari. Yeah, beruntunglah Ann sebab sahabatnya semasa SMA memperoleh beasiswa untuk berkuliah di Berlin. Yakni kota tempat Geez berada entah di bagian mananya. *Ini masih kebetulan yang wajar. *

Yang terasa berlebihan kebetulannya adalah fakta cerita bahwa Ann berkeliling Berlin sendirian sejak hari pertama. Tanpa diantar Tari satu kali pun. Padahal, Ann baru sekali itu mengunjungi Berlin. Kebetulan berlebihan selanjutnya terjadi saat Ann mampir di sebuah kedai kopi. 

Apa yang terjadi? Tak disangka-sangka, muncul seorang dokter yang konon ditugasi koleganya dari Indonesia untuk merawat Ann selama di Berlin (Sebelum ke Berlin Ann memang diketahui terkena gagal ginjal stadium berat). Padahal, si dokter hanya diberi tahu ciri-ciri fisik Ann. Tanpa kencan terlebih dulu pula. Pokoknya tiba-tiba bisa menemukan Ann. 

Lalu, berhasilkah misi Ann untuk menemukan Geez? Secara kebetulan yang nyaris mustahil, Ann berhasil menemukan Geez. Namun, Geez sedang dalam kondisi koma akibat kecelakaan yang dialaminya. Sampai di sini, pembaca mungkin merasa patah hati. Mengira cinta Geez dan Ann tak bakalan bersatu sebab Geez akan meninggal dunia. 

Kenyataannya? Kenyataannya cerita berujung bahagia. Geez dan Ann sama-sama kembali sehat seperti sediakala. Mereka bertemu lagi di Jogja. Bahkan, berjanji sehidup semati dalam mahligai pernikahan. Apa yang terjadi sehingga ada mukjizat sebesar itu untuk mereka? Hmm. Silakan baca sendiri bukunya, ya. Yuk, ah! Mari giat berliterasi dan gemar membaca buku. Hehehe  ....  






Dalam buku #2 yang kubaca ini tetap ada salah ketiknya. Salah ketiknya malah lebih banyak. Selain itu, ada beberapa kesalahan penulisan kata yang membuatku curiga pada penulis. Yakni kesalahan yang bukan sekadar salah ketik, melainkan indikasi bahwa sang penulis memang tidak tahu cara penulisannya yang benar. 

Misalnya dalam kalimat "Apartemennya berantakkan". Mestinya ditulis 'berantakan'. Huruf 'k'-nya satu. Kalau huruf 'k'-nya dua, artinya berbeda. 

Aku berani menyimpulkan begitu sebab ada beberapa tulisan 'berantakkan' dalam konteks kalimat yang sama seperti contoh di atas. Jadi bukan sebab julid, ya. Aih! Jangan buru-buru berburuk sangkalah. Hehehe  .... 

Lagi-lagi terlepas dari beberapa kekurangannya, novel ini tetap menarik untuk dibaca. Bahasa yang dipakai tidaklah bahasa alay yang bikin pusing banyak orang. Dan terakhir, kalian bisa menjadikan buku ini sebagai motivasi berkarya dalam dunia literasi. Ayo, jangan kalah dari Rintik Sedu. 


SPESIFIKASI BUKU 
Judul Buku   : Geez & Ann #2 
Penulis          : Rintik Sedu 
Penerbit        : GagasMedia 
Tahun Terbit: 2018 (Cetakan Keenam) 
Tebal Buku   : viii + 252 hlm 
Ukuran Buku: 14 x 20 cm
ISBN              : 978-979-910-2







4 komentar:

  1. Setuju mba. Koas biasanya sangat ketat disiplinnya

    BalasHapus
  2. sedang asyik mmembaca penggalan ceritanya eh ternyata diminta baca bukunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha....kalau saya ceritakan semua, ntar bovelisnya marah dooong ...hahaha!

      Hapus

Terima kasih telah sudi meninggalkan jejak komentar di sini.