Kamis, 19 Maret 2020

[Book Review] KITAB PUEBI



SAYA yakin, begitu membaca judul buku ini, siapa pun pasti langsung ngeh. Langsung paham isinya kurang lebih seperti apa dan tentang apa. Iya. Tentu saja demikian. 

KITAB PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia adalah judul yang sangat gamblang. Yakni gamblang untuk diraba isinya. Yang tak lain dan tak bukan, ya tentang kaidah-kaidah yang berlaku dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). 

Namun, jangan salah sangka.  Buku ini bukanlah semata-mata memindahkan isi PUEBI. Selain materi dari PUEBI, ada beberapa materi yang berasal dari literatur lain. Plus pengalaman penulis selama bergelut dengan bahasa Indonesia. 

KITAB PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia cukup memadai untuk dijadikan rujukan dalam berbahasa Indonesia. Baik berbahasa Indonesia secara lisan maupun melalui tulisan. Baik untuk kepentingan studi maupun pekerjaan. 

Iya. Sebagaimana yang dinyatakan penulisnya, buku ini memang dapat dijadikan rujukan oleh berbagai kalangan. Di antaranya pelajar, mahasiswa, guru, dosen, peneliti, penulis, penerjemah, editor, wartawan, praktisi periklanan, praktisi media cetak dan elektronik, serta pegawai bagian humas. 

Saya sendiri merasa terbantu oleh buku ini. Meskipun tergolong akrab dengan bahasa Indonesia, faktanya tetap ada beberapa "aturan baru" yang belum saya ketahui. Sebuah kondisi yang dapat dimaklumi sebenarnya. Bukankah bahasa--termasuk bahasa Indonesia--merupakan sesuatu yang dinamis? 

Contoh "aturan baru" tersebut di antaranya mengenai diftong (gabungan dua huruf vokal yang menghasilkan bunyi rangkap). Kini dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong. Keempatnya adalah ai, au, oi, dan ei. Kalau dulu dalam EYD, hanya ada tiga diftong (tanpa ei). 

Bagaimana? Apakah kalian telah tahu perihal jumlah diftong yang bertambah, sebelum membaca ulasan ini? 

Jika jawabannya belum, berarti posisi kita sama. Yakni sama-sama perlu untuk menuntaskan materi-materi yang disampaikan buku ini. Buat apa? Tentunya supaya mampu berbahasa Indonesia secara baik dan benar.

KITAB PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia punya dua manfaat. Pertama, sebagai panduan praktis. Kedua, sebagai alat sosialisasi PUEBI kepada khalayak luas. 

Apa boleh buat? Harus diakui bahwa masih banyak orang yang belum tahu akan adanya PUEBI. Belum ngeh kalau EYD sudah tak berlaku lagi dan kini digantikan oleh PUEBI. 

O, ya. Ada tiga hal "ringan" yang patut disayangkan dari buku ini.  

Pertama, ada salah ketik di halaman 249 (mestinya 'beberapa', tetapi tertulis 'berberapa').  

Kedua, buku ini tidak sangat tebal namun lumayan berat untuk ditenteng ke mana-mana. Jenis kertasnya lebih baik diganti jika kelak dicetak ulang. 

Ketiga, kalimat pengantarnya relatif panjang-panjang. Kadangkala malah membuat agak sulit dipahami. Terlebih bagi pembaca yang sesungguhnya malas membaca. Maka lebih baik disunting ulang, menjadi lebih pendek-pendek. Apalagi buku ini dilabeli "untuk 12 tahun ke atas". Jika yang membaca bocah-bocah ABG, tentu kalimat-kalimat pendek bakalan lebih memudahkan pemahaman. 

Demikian ulasanku. Semoga bermanfaat dunia dan akhirat. Dapat menginspirasi dan memotivasi kalian untuk lebih mencintai bahasa Indonesia. 



SPESIFIKASI BUKU 

Judul: 
KITAB PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Penulis: 
Eko Sugiarto

Penerbit: 
Penerbit Andi Yogyakarta

Tahun Terbit: 
2017

Tebal: 
x + 422 hlmn
Ukuran: 
16 x 23 cm

ISBN: 
978-979-296-140-9





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah sudi meninggalkan jejak komentar di sini.