Kamis, 10 Oktober 2019

[Book Review] SUDUT ISTANA

MUMPUNG ada yang bisa dipamerkan, aku mau pamer lagi niiih. Haha! Semoga kalian termotivasi, bahkan terprovokasi untuk segera ikut menulis resensi juga. Lalu, dikirim ke media massa. Kalau dimuat, bakalan mendapat honor. Bisa untuk belanja buku lagi 'kan? Lalu, bikin resensi lagi. Dikirim ke media massa lagi. Dapat honor lagi. Begituuu terus. Selama-lamanya. Hehehe .... 






Kali ini resensiku dimuat Harian Solopos, edisi Minggu, tanggal 6 Oktober 2019. Tepat sehari jelang HUT ke-263 Yogyakarta. Apa kaitannya? Sama sekali enggak ada, sih. Haha! Baik. Silakan langsung nikmati saja ulasanku terhadap Sudut Istana berikut ini.








Motivasi, Inspirasi, dan Informasi dari Sudut Istana

Oleh Agustina Purwantini


BUKU--yang semula dicetak terbatas pada tahun 2018--ini merupakan kumpulan catatan pendek yang ditulis oleh Sukardi Rinakit. Yakni catatan-catatan tentang berbagai pengalaman menariknya tatkala mendampingi Presiden Jokowi beraktivitas. Mulai dari ikut Rapat Kabinet Terbatas, kunjungan ke berbagai wilayah NKRI, hingga blusukan ke tempat-tempat yang tak terduga. 


Posisi penulis sebagai staf khusus presiden memang memungkinkannya untuk tahu hal-hal menarik di balik layar. Tentang apa yang sesungguhnya terjadi di balik sebuah pemberitaan viral.  Mulai dari perkara yang remeh temeh hingga yang sangat serius. Pastinya juga tentang pengalaman sepele (manusiawi) Pak Jokowi di sela-sela melaksanakan tugas sebagai Presiden RI. 


Misalnya saat makan siang ketika melakukan kunjungan kerja ke Lampung. Presiden Jokowi sempat menengok pindang baung pesanan Kang Teten dan Pak Lukman Hakim yang masih mengepul, sementara beliau menyantap yang sudah dingin. Maka selesai makan Pak Jokowi berkomentar sembari tersenyum, “Wah, pindang baungnya masih panas. Pasti enak itu tadi.” (halaman 21)


Semua yang mendengar pun tertawa keras. Apa boleh buat? Akibat jadwal makan siang yang molor sampai pukul tiga sore, hidangan untuk presiden pun mendingin bersama waktu. Padahal bakalan kelamaan di prosedur pengamanan, kalau mesti diganti yang baru atau sekadar dihangatkan. Nah, siapa bilang menjadi presiden selalu enak? 


Ada pula cerita tentang Presiden Jokowi dan solar panel (energi surya). Rupanya beliau sadar betul bahwa masa depan adalah milik energi yang ramah lingkungan, energi baru dan terbarukan. Tanpa banyak wacana, untuk memberikan contoh bagi masyarakat, beliau memerintahkan agar di lingkungan istana mulai memakai solar panel. Penerapannya bertahap tidak apa-apa, tapi segera dimulai. Alhasil sekarang, sebagian lampu yang menyala di kompleks istana berasal dari solar panel yang telah dipasang. (halaman 125)  


Terasa bahwa Sukardi Rinakit berusaha menulis seobjektif mungkin. Apalagi yang ditulis memang kerap kali merupakan kisah ringan belaka. Yang kurang seksi untuk direkayasa demi kepentingan politis. 


Namun di sisi lain, Sukardi juga terlihat ingin meluruskan apa yang menjadi rumor di masyarakat. Salah satunya ini: Kalau kita ikuti media sosial, banyak sekali narasi, meme, video, yang menghina Pak Jokowi berkaitan dengan keislaman beliau. Saya tidak tahu semuanya. Namun yang jelas, setiap rapat terbatas kabinet yang saya ikuti, ketika waktu sholat tiba, beliau selalu selalu minta rehat. “Kita rehat 10 menit,” kata presiden. Beliau sholat. (halaman 155)


Buku ini terbagi menjadi empat bagian. Yakni (1) “Catatan Kecil di Balik Blusukan”, berisi aneka kisah menarik yang terjadi ketika Presiden Jokowi berkunjung ke berbagai daerah; (2) “Terobosan Budaya”, berisi aneka kebiasaan/tradisi baru yang diselenggarakan semenjak era Presiden Jokowi; (3) “Kamu Bisa Jadi Apa Saja”, berisi penjelasan tentang aneka profesi kekinian yang bisa digeluti oleh generasi milenial dan difasilitasi oleh negara; (4) “Inspirasi”, berisi aneka hal dari kegiatan Presiden Jokowi yang bisa dijadikan inspirasi. 


Tentu yang paling menarik adalah bagian (3) “Kamu Bisa Jadi Apa Saja”. Mengapa? Sebab di dalamnya ada informasi mengenai profesi-profesi kekinian. Di antaranya Creator (pebisnis online start up, musisi, pembuat film, dan aneka profesi kreatif lainnya), Magician (antara lain menjadi coder, ahli mesin, insinyur), Explorer (menjadi traveler yang diberi kemudahan berupa aneka infrastruktur), Jester (antara lain menjadi gamer, stand up comedian, pesulap, aktor), Ruler (menjadi politisi atau masuk organisasi kemasyarakatan), dan Sage (yakni berkarya di bidang literasi, sains, ataupun bidang lain yang serupa). 


Secara keseluruhan, buku ini menarik. Gaya bahasa penulisannya mudah dipahami dan humoris. Informasi yang disampaikan pun lumayan bisa menjawab keingintahuan pembaca. Maka siapa pun Anda, baik lover maupun hater Presiden Jokowi, mestinya membaca buku renyah nan inspiratif ini.


SPESIFIKASI BUKU

Judul Buku: 
Sudut Istana


Penulis: 
Sukardi Rinakit


Penerbit: 
Sheila Publisher & Best Publisher (Galangpers Group), Yogyakarta


Terbit: 
2019 (cetakan pertama) 


Tebal: 
294 hlm + viii


Ukuran: 
15x21 cm


ISBN: 
978-602-8602-95-6



26 komentar:

  1. seneng ya jadi staff kusus, bisa deket presiden, kemana2 ikut, jadi banyakpengalan, dan membaginya ke banyak orang, karena tidak semua orang punya kesempatan yang sama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi Mas, seneeng bangeet tuuh. Aku juga mau klo diminta. Tapi siapa saya?? Hahaha!

      Hapus
  2. Selalu menarik kehidupannya Pak Jokowi untuk diikuti, beliau itu teladan dan inspirasi bagi masyarakat.

    BalasHapus
  3. Mau donk jadi staf khusus, btw ini resensi buku yang keberapa mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga mauuu jadi staf khusus. Hahaha... BTW enggak tau iru resensi keberapa...

      Hapus
  4. Makasih Mbak, aku jadi punya gambaran resensi yang lolos koran kayak apa. Hehe. Bukunya menarique!

    BalasHapus
  5. Wah keren bund. Ini resensinya ringan & enak dipahami. Makasih atas ilmu barunya. Saya 1xpun blm pernah ketoke bikin resensi, secara malas baca buku 🥺🥺

    BalasHapus
  6. Iya sih mbak tinbe pengamanan presiden itu sangat ketat. termasuk dalam hal makanan. Sebelum diserahkan ke presiden, makanan tersebut harus lolos uji keamanan dan terbebas dari zat2 berbahaya semisal racun dan sebagainya. Bukunya menarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahah iya, sebab mesti diperiksa ketat, presiden gak bisa sembaranagn makan.

      Hapus
  7. Bagus mb, ulasannya. Bikin penasaran dan ingin baca bukunya. Pengen belajar nulis resensi buku juga nih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo belajar sama-sama, tapi jangan lupa, awali dengan mebaca nuku dooong ... hehehehe ....

      Hapus
  8. Saya jadi ikut membayangkan pindang baung Yang Masih mengepul, membayangkan aromanya juga rasanya. Tepatnya Karena saya belum pernah mencicipi menu pindang baung ini. Hehehe.

    Pengalaman hidup yg luar biasa banget bisa berada Di lingkaran R1, bisa melihat Langsung kesehariannya secara aktual.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha ...betul, mbak, beruntung banget kalau bisa di lingkaran R1 satu dan bisa meluhat kesehariannya yang aktual kekgitu ....

      Hapus
  9. Sebenarnya tidak terlalu tebal ya hanya 294 halaman, bisa dibaca sambil dalam perjalanan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mas. Ini jenis bacaan ringan, tapi mampu menginspirasi gitu ... cepat bisa dikatamkan.

      Hapus
  10. Keren mba, dari menulis dapat honor trs beli buku. Menulis lagi, dapat honor lagi hehe
    Trims sudah menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Bang. Ueah ... Kiranya itulah yang disebut dengan lingkaran setan yang menyenangkan. Hahaha ....

      Hapus
  11. Wahh.. jadi penasaran nih kepengen baca

    BalasHapus

Terima kasih telah sudi meninggalkan jejak komentar di sini.