Kamis, 03 Februari 2022

[Book Review] MOSAIC of HARAMAIN

 

Dokpri - www.tinbejogja.com

 

MOSAIC of HARAMAIN A-Z Catatan Inspiratif Perjalanan Haji. Demikian judul buku yang hendak kita perbincangkan kali ini. Penulisnya Etyastari Soeharto, seorang anggota IIDN (Ibu Ibu Doyan Nulis) Jogja.

Sesuai dengan judulnya, buku ini menginspirasi pembaca untuk segera berhaji. Demi menuntaskan rukun  Islam yang ke-5. Demi makin sempurnanya ketaatan kepada Allah SWT.

Benar bahwa perjalanan haji tak bisa dilakukan sakdhet saknyet. Tak mungkin begitu punya niat, lalu mendaftar, tak lama kemudian bisa berangkat (ini terkhusus dalam konteks di Indonesia, ya).

Jadi, maksud "segera berhaji" adalah tidak menunda-nunda lagi untuk mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji. Lebih cepat mendaftarkan diri lebih baik.

Mengapa? Karena daftar tunggu untuk naik haji di negeri kita ini panjang sekali. Telah mencapai puluhan tahun (untuk haji reguler). Artinya, makin cepat mendaftarkan diri bakalan makin cepat berangkat.

Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi sang penulis. Dengan demikian, kisah-kisah yang disampaikan autentik. Punya sentuhan personal yang kuat. Khas seorang Etty (Etyastari, sang penulis).

Kecermatan dan ketajaman rasa sang penulis dalam menangkap momen-momen berhaji melahirkan narasi yang indah. Sangaaat indah. Alhasil, menikmati kalimat demi kalimat dalam buku ini sama sekali tak membosankan.

Sebagai muslimah yang masih fakir ilmu keislaman, semula saya beranggapan bahwa selama di tanah suci untuk berhaji itu, detik ke detiknya formal melulu. Bahkan, cenderung ribet. Isinya hanya shalat dan shalat. Terlarang untuk mengerjakan hal lain.

Rupanya saya salah sangka. Syukurlah MOHA, sebutan kesayangan untuk Mosaic of Haramain, membuat saya ngeh mengenai aktivitas para jamaah calon haji selama di tanah suci. Yang ternyata selain shalat, berzikir, dan bertadarus, boleh mencuci baju serta berbelanja dan memasak.

Sebelumnya saya mengira bahwa selama di tanah suci, jamaah calon haji selalu makan nasi kotak yang disediakan panitia. Adapun untuk urusan cuci baju dan lain-lain tak kepikiran sama sekali. Hahaha! Dasaaar.

Memang tampak sepele. Akan tetapi, informasi tersebut sesungguhnya penting. Bukankah saya menjadi paham SOP cara menjalani hidup keseharian selama berhaji? Jadi kelak, jika tiba masanya untuk berhaji, saya tidak culun-culun amat.

O, ya. MOHA terdiri atas 26 bab. Uniknya, urutan bab tidak mempergunakan angka-angka. Penandanya adalah urutan abjad dari A-Z. Judul tiap bab diawali dengan abjad yang menjadi nomor urutnya.

Sebagai contoh, bab A (bab pertama) berjudul "Allah is the One and Only",  bab B berjudul "Balaslah panggilan-Nya", bab C berjudul "Cintai Setiap Prosesnya".

Pendek kata, MOHA bagi saya adalah buku yang hidup. Penuh faedah untuk banyak orang. Penuh keberkahan bagi siapa pun yang membacanya dan terutama bagi sang penulis.

Selamat ya, Ets. MOHA sungguh menjadi perantara dari-Nya untuk melimpahkan keberkahan bagimu. Alhamdulillah.

Aha! Pada akhirnya saya tahu di mana letak kekurangan buku bersampul hitam elegan ini. Ya, betul bangeeet. Kekurangannya adalah bikin saya iri karena belum punya karya sekeren MOHA, Mosaic of Haramain.

 

SPESIFIKASI BUKU

Judul: 

MOSAIC of HARAMAIN A-Z Catatan Inspiratif Perjalanan Haji

Penulis: 

Etyastari Soeharto

Penerbit: 

bookLets

Tahun Terbit: 

2018 (Cetakan ke-2)

Tebal: 

viii + 312 hlm

Ukuran: 

14 x 20,5 cm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah sudi meninggalkan jejak komentar di sini.