Kamis, 08 Oktober 2020

[Book Review] DIPLOMASI CINTA Reborn




Memahami Hidup dari Diplomasi Cinta 
Buku ini berpotensi membuat siapa pun 
jatuh cinta kepadanya, 
pada pandangan pertama.
 Betapa tidak?
 Judulnya saja romantis. 
Gambar sampul depannya pun provokatif.
 Apalagi ada embel-embel 
 Reborn dan Limited Edition segala. 
Ditambah pula dengan adanya subjudul
 “Memoar Cinta yang Tersembunyi”. 
Sungguh sebuah perpaduan 
yang menimbulkan rasa penasaran. 
 
Lalu, 
bagaimana halnya dengan 
13 memoar cinta yang dikisahkan? 
Terlepas dari beberapa kekurangan teknisnya, 
secara umum bisa dikatakan bahwa 
 DIPLOMASI CINTA Reborn 
punya beberapa keistimewaan. 
Dan sesungguhnya, 
keistimewaan-keistimewaan itulah 
yang menjadi daya pikatnya.
 

Apa saja keistimewaan yang dimaksud? 

 Pertama

tidak hanya berkisah tentang jalinan cinta asmara, 

tetapi berkisah juga mengenai cinta 

dalam pemaknaan yang lebih luas. 

Contohnya mengenai cinta kepada sesama 

(dalam memoar “Runtah”); 

cinta antara ibu dan anak 

(dalam memoar “Sakum dan Nasilah”). 

 

Kedua, 

keberaniannya berkisah tentang cinta yang tak lazim, 

yaitu kisah percintaan di kalangan sesama jenis

 (dalam memoar panjang yang berjudul “Sahabat”). 

O, ya. Bila Anda sudah membaca cetakan pertama dari buku ini, 

tentu belum pernah membacanya. 

Memoar yang berjudul “Sahabat” dan “Mistery of Love” 

baru ditambahkan pada cetakan kedua.     

 

Ketiga, mengajak pembaca merenungi kehidupan

 meskipun yang diceritakan adalah cinta 

dengan segala variannya. 

Misalnya memoar “Sahabat” 

yang menyentil kesombongan keluarga

 seorang reserse polisi kepada Dion. 

Padahal secara ekonomi, 

keluarga tersebut tergolong keluarga nyaris miskin. 

Tak patut sama sekali untuk bersikap sombong. 

Orang miskin kok sombong.

Sementara aturannya, 

orang kaya raya sekalipun tak boleh sombong. 

Padahal pula, 

adik sang reserse polisi merupakan pencuri laptop 

milik Dion. 

Bahkan sebelumnya,

 telah kepergok berkali-kali mencuri HP di tempat lain.    

Kiranya itulah keunikan cara bercerita sang penulis. 

Dalam sebuah memoar yang beraroma bucin pun, 

ia sempatkan untuk menepuk bahu para pembaca. 

Mengingatkan mereka tentang 

nilai-nilai hidup di luar tema cinta. 

Yang pastinya bisa kita pelajari atau ambil hikmahnya. 

*bucin = budak cinta.* 

 

Keempat, memberikan inspirasi dan motivasi 

kepada pelajar/mahasiswa

yang uang jajannya pas-pasan,

 untuk mau sekolah/kuliah sembari 

bekerja atau berbisnis apa saja. 

Misalnya dengan membantu berjualan gorengan

 (dalam memoar “Obsesi”) 

atau menjualkan aneka produk fesyen dengan cara konsinyasi

 (dalam memoar “Penitipan Barang”). 

 

Banyak dialog dan narasi ceplas-ceplos 

yang menggelitik dalam buku ini. 

Yang paling epik terdapat dalam memoar “Diplomasi Cinta”, 

yaitu saat Morizon menolak cinta Dion. 

Tentu saja Dion patah hati. 

Namun, ia tidak sakit hati 

sebab Morizon tidak menolaknya dengan marah-marah. 

Atau, sampai merendahkan harga dirinya.

 .... / “Aku, aku suka kamu.”/ 

“Kamu simpan saja perasaanmu itu. Kita berteman biasa saja.”?

/ .... / 

“Jangan menangis, Dion. Ada orang yang melihat kita. 

Kita lebih baik berteman. 

Sangat diplomatis ‘kan jawabanku?

 Karena kita sama-sama satu komunitas sastra. 

Tidak perlu suka-sukaan begitu, ya? 

Biasa saja seperti kamu berteman dengan yang lain.”

(halaman 180)

 

Demikianlah adanya DIPLOMASI CINTA Reborn. 

Isinya cukup menghibur sekaligus menyadarkan kita, 

betapa dalam hidup ini ada banyak makna dan bentuk cinta. 

Ada cinta yang lazim, ada pula yang tak lazim. 

Yang masing-masing tentu punya 

konsekuensi tersendiri dalam hidup. 

Sungguh menarik. 

 

 

SPESIFIKASI BUKU

Judul: DIPLOMASI CINTA Reborn 

Penulis: Ngadiyo 

Penerbit: Penerbit Diomedia 

Tahun Terbit: Mei 2020 (Cetakan Kedua) 

Tebal: xii + 243 hlm 

Ukuran: 13 x 19 cm

ISBN: 978-623-7880-05-9







2 komentar:

  1. Jadi ini bentuknya kumpulan cerpen gitu ya Mba? Atau kumpulan cerita nyata? Soalnya ada embel2 memoarnya, berasa diangkat jd true story jadinya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut estimasi saya, berdasarkan banyak pertimbangan dan data, saya meyakini kalau ini kumpulan kisah nyata yang disamarkan menjadi cerpen.

      Hapus

Terima kasih telah sudi meninggalkan jejak komentar di sini.