Sabtu, 27 Juni 2020

[Book Review] Ghost Dormitory in Edinburgh




MOHON jangan salah sangka. Judul buku fiksi ini memang dalam bahasa Inggris. Akan tetapi, penulisnya orang Indonesia asli. Jadi, ini bukan buku terjemahan. Dan .... Karena berlabel "Fantasteen", usia penulisnya sudah barang tentu masih muda belia. 

Teen lho, ya. Yang berarti remaja belasan tahun. Namun terpaksa kuakui, fantasi horor si penulis muda belia tersebut cukup menggoncangkan nyaliku. Hahaha! 

Syukurlah demi dedikasiku pada kalian, para pembaca blog ini, aku sukses menuntaskannya. Pada siang hari pastinya. Hehehe ..... 

Bagaimana, ya? Meskipun kutahu bahwa ini hanyalah fantasi, bukan berdasarkan kisah nyata, latar tempatnya pun nun jauh di Skotlandia (yang berarti aku kurang bisa menghayati perilaku hantu di sana), rasa ngeri tetap bercokol di hatiku. 

Kalian yang pemberani pasti menganggapku lebay. Dramatik. Yeah? Apa boleh buat? Lhawong ya memang lebay. Hehehe .... 

Bagaimana tidak ngeri, jika dalam tiap babnya ada hantu yang nimbrung ngeksis? Alhasil, jantungku berdegup kencang sepanjang membaca. 

Demikianlah adanya. Sejak bab pertama, tatkala Elizabeth (sang tokoh utama) mulai menginjakkan kaki di sekolah berasrama Edinburg, aneka pengalaman seram sudah langsung menyergapnya. 

Ada hantu yang mengganggunya dengan cara berkomunikasi melalui tulisan. Ada yang lewat suara-suara belaka. Pokoknya beraneka rupa. 

Beruntunglah Elizabeth, pada saat awal itu ia belum punya indera keenam. Jadi, tak bisa melihat wujud-wujud hantu yang mengerikan. Setelah sekian hari di Edinburgh, barulah salah seorang teman membuka indera keenamnya. 

Sejak itulah "petualangan" Elizabeth berlanjut makin seru. Hingga akhirnya, ia menjadi "pahlawan". Yakni pahlawan yang mengakhiri perjalanan Edinburgh sebagai sekolah berprestasi namun mistis berhantu. Yang tiap tahunnya selalu meminta korban nyawa dari beberapa siswanya. Terkhusus siswa penakut. 

Yup! Hanya siswa pemberani yang bisa selamat hingga lulus sekolah. Elizabeth termasuk salah seorang di antaranya. Bahkan di ujung eksistensi Edinburg, Elizabeth menjadi pahlawan penyelamat. Penyelamat apa? Hmm. Coba cari sendiri deh, bukunya. Hahaha! 

Tegasnya, buku ini lumayan bagus. Fantasi si penulisnya boleh juga. Gaya menulisnya cukup profesional. Hanya saja di ujung cerita, mendadak seperti sinetron. Ada beberapa peristiwa kebetulan yang menguntungkan tokoh utama. Hmm. Ya sudahlah. 

SPESIKASI BUKU 

Judul Buku: 
Ghost Dormitory in Edinburgh 

Penulis: 
Nida Nur H

Penerbit:
DAR!  Mizan

Tahun Terbit:
2018 (Cetakan Pertama) 

Tebal Buku:
148 halaman

Ukuran Buku:
14 x19 cm 

ISBN:
978-602-420-659-8







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah sudi meninggalkan jejak komentar di sini.