SUATU ketika aku berkesempatan mencicipi Sate Ratu. Langsung di kedainya. Tidak by Go Food. Tatkala itu aku disambut langsung oleh Pak Fabian Budi Seputro, sang pemiliknya. Seru 'kan?
***Kalau ingin tahu lebih jauh tentang Sate Ratu bisa dibaca di Sensasi Pedas Sate Ratu (di blogku yang satunya)***
Tapi yang lebih seru adalah fakta bahwa beliau juga menulis buku. Nah, lho. Seorang pebisnis mau meluangkan waktu untuk berbagi lewat tulisan itu 'kan sesuatu. Amat jarang terjadi. Iya 'kan?
Itulah sebabnya aku amat penasaran dengan isi bukunya. Apalagi ada embel-embel "based on true story". Sungguh-sungguh bikin diriku ini kepo. Haha!
Dan, benar saja. Begitu mulai membaca, aku berupaya semaksimal mungkin untuk segera menuntaskannya. Syukurlah berhasil. Bahkan, aku tergerak untuk meresensinya. Kemudian mengirimkannya ke SKH Kedaulatan Rakyat.
Hasilnya? Alhamdulillah dimuat. Hehehe ....
Penampakan resensiku di KR edisi 17 Maret 2019 |
Kalau yang di bawah ini adalah naskah asli yang kukirimkan ke redaksi KR. Tak banyak diedit. Hanya dipenggal judulnya.
Inspirasi dari Sang Mantan GM
Hugo’s Cafe Grup
Oleh
Agustina Purwantini
Jika tak bermanfaat
buat orang lain, Anda tak ubahnya seonggok daging berjalan yang hanya akan
membusuk. Maka jadilah orang yang bermanfaat. Gali potensi-potensi tersembunyi
Anda. Kembangkan dan kelola dengan sebaik-sebaiknya. Jadikan sebagai alat untuk
mandiri dan menebarkan manfaat.
Percaya dirilah. Jangan
pernah remehkan kemampuan diri sendiri. Put
the Level Higher. Bercita-citalah setinggi mungkin. Susun rencana untuk
mencapainya dan patuhilah rencana itu. Jangan lupa menyiapkan rencana cadangan.
Jangan pula takut untuk meninggalkan zona nyaman, demi memulai sesuatu yang
lebih baik.
Demikian intisari dari
buku yang berjudul Leaving The Comfort
Zone (Based on True Story from Budi Seputro). Siapa Budi Seputro? Beliau
adalah penulis buku ini. Yang dulunya merupakan GM Hugo’s Cafe Grup dan kini
sedang merintis usaha kuliner Sate Ratu di Jogja.
Buku ini menarik sebab tak
hanya mengungkapkan sisi positif sang penulis. Hal-hal yang merupakan
kekurangannya pun diungkap secara blak-blakan. Baik oleh yang bersangkutan
sendiri maupun melalui pengakuan para mantan staf dan koleganya. Terlebih
testimoni tersebut dimuat apa adanya tanpa editing. Jadi, sosok Budi Seputro
tampil manusiawi. Tidak seperti super hero yang tak punya kekurangan.
Tapi
pengakuan-pengakuan jujur tersebut justru memperlihatkan bahwa beliau adalah
pemimpin sukses. Sebab selain berhasil memimpin para stafnya, beliau pun bisa
mencuci otak mereka. Dari yang semula nol visi dan misi hidup, menjadi
sosok-sosok percaya diri yang siap menapaki masa depan. Terbukti kini mereka
eksis di pilihan hidup masing-masing dan mengakui bahwa semua bermula dari
didikan keras beliau.
Salah satunya pengakuan
berikut ini, “1460 hari saya bekerja di bawah kepemimpinannya di Hugo’s Cafe,
banyak hal yang didapat. Mulai dari kata ‘jancuk’ ... ha ... ha ... motivasi
pengembangan diri, pola pikir, disiplin, detil, mental. Kalau ingat kata-katanya
‘kamu tuh harus berpikir bahwa I’m not ordinary person, but I’m the special one,
and I have to change my life’ ... rasanya kayak mengalirkan darahku lebih
cepat, bahwa saya bukanlah orang biasa tapi saya adalah orang besar yang
kebetulan baru merintis karier dari dasar, itu salah satu kata-katanya yang
mampu mengubah pandangan saya tentang hidup, memberi motivasi saya agar terus
semangat melakukan yang terbaik dalam keseharian ....” (halaman 111)
Terlepas dari segala
kekurangannya, buku ini kaya inspirasi dan motivasi. Kaum muda yang baru mulai
berkarier di bidang apa pun bisa belajar banyak darinya. Misalnya tentang cara
menjadi seorang profesional yang baik dan benar. Bahkan tentang kesalahan
“langkah pribadi” penulis. Tentu bukan untuk meniru, melainkan untuk
menghindari; agar pembaca tak perlu terjebak dalam kesalahan yang sama.
SPESIFIKASI BUKU
Judul : Leaving The Comfort Zone
Penulis : Budi Seputro
Penerbit : Digibooks
Cetakan : Pertama, Desember 2018
ISBN : 978-602-6440-01-3
Tebal : 233 + xii
Penampakan bukunya |
sambil ngopi, pas nih baca" giniaan....
BalasHapusHahaha! Asalkan tidak sampai nyenggol gelas kopinya aja sebab keasyikan baca.
Hapus