BUKU ini merupakan
buku nonfiksi rasa fiksi. Gaya bahasa penyampaiannya mengalir lancar. Isi
ceritanya lumayan seru. Mengandung kegembiraan khas anak-anak. Membuat pembaca
dari usia berapa saja merasa senang.
Yang istimewa, penulisnya masih
sangat belia. Siapa dia? Dialah Qonita Asma Tsania, seorang anak pembelajar
mandiri. Itu lho, anak yang sekolahnya di rumah (homeschooling). Dan
memang, buku ini berkisah tentang aktivitas keseharian Asma selaku homeschooler.
Adapun saat menulis Oh, Indahnya Hariku, dia tengah menempuh materi
pelajaran untuk anak kelas VI.
Oh, Indahnya Hariku bermanfaat untuk
meluruskan pemahaman orang. Yakni pemahaman mengenai homeschooler.
Ternyata sebagian orang masih salah sangka. Mereka berpikiran bahwa homeschooler
main-main melulu sepanjang hari. Tidak belajar sesuai tuntutan kurikulum,
sebagaimana anak-anak yang belajar di sekolah formal. Nah! Dengan membaca buku
ini, pikiran miring tersebut dapat diluruskan.
Tentu saja buku ini secara khusus
sangat bermanfaat bagi anak-anak. Mereka dapat terbangkitkan lagi semangat
belajarnya, Asma--tokoh utama yang sekaligus merupakan penulisnya--memberikan
teladan dalam belajar. Meskipun hanya belajar di rumah, hanya didampingi oleh
orang tua (yang bertugas sebagai guru), Asma disiplin untuk menyelesaikan semua
target belajarnya.
Hanya ada sedikit salah ketik dalam buku ini. Tak sampai 5
jumlahnya. Hanya saja, pada halaman 81 ada setitik hal yang mengganggu. Yakni
penggunaan kata "kuli" untuk mengolok-olok. Supaya jelas, mari kita
lihat petikan kalimat berikut ini.
Mbak Nisa berdecak-decak melihat Adnan
mengisi piringnya. "Kamu itu siapa sih? Pelajar atau kuli?" Sindir
Mbak Anisa.
Berdasarkan petikan kalimat di atas, kita dapat
mengimajinasikan situasinya. Adnan mengambil segunung nasi untuk makan. Oleh
karena itu, dia diolok-olok seperti kuli. Sebab idealnya (menurut Mbak Nisa),
pelajar tidak sebanyak itu makannya.
Mungkin bagi sebagian orang, kata "kuli" di situ tidak mengganggu. Tak jadi soal. Namun bagi saya, itu terasa mengganggu. Rasanya kok menghina orang yang berprofesi sebagai kuli. Lagi pula, tidak semua kuli makannya banyak sekali 'kan? Mestinya sang editor menggantinya dengan analogi yang lain.
SPESIFIKASI BUKU
Judul : Oh, Indahnya Hariku
Penulis : Qonita Asma Tsania
Penerbit : Lintang
Terbit : 2017
Halaman : 152
Terima kasih sharingnya mbak. . Dari dulu saya penasaran dengan sistem belajar mandiri (homeschooling), coba aku cari ya bukunya 😁 salam kenall. .
BalasHapusSama-sama, Mbak. Salam kenal balik dari Jogja.
HapusBunda Tinbe emang energinya luar biasa. Masih rajin ngeblog. Barokalloh.
BalasHapusaamiin, makasih Mbak
HapusWah, makasih kritiknya Bunda. Saya memang tidak sampai berpikir itu melecehkan profesi tertentu, karena itu memang murni guyonan anak lingkungan kami. Terima kasih review-nya ya Bunda. Salam kenal.
BalasHapusiya, sama-sama, sukses ya ...
Hapus