APA kabar? Masih sehat dan bersemangat menjalani hidup 'kan? Alhamdulillah. Kalau begitu, pastinya bersemangat pula untuk membaca ulasan buku yang berjudul Agama adalah Cinta, Cinta adalah Agama ini. Hehehe ....
Baiklah. Mari kita mulai memperbincangkannya.
Buku bersampul lembut-romantis ini sungguh menyejukkan. Isinya memberikan efek tenang dan damai. Nuansa merah jambu pada tampilan fisiknya mendukung pesan yang disampaikan oleh judul Agama adalah Cinta, Cinta adalah Agama. Bukankah merah jambu alias pink merupakan warna yang identik dengan cinta?
Demikianlah adanya. Buku ini memberikan tamparan pelan namun tegas kepada kaum Muslim. Terkhusus yang gemar sekali menghakimi pihak lain (sesama Muslim namun beda "warna"). Atau yang hobi bersikap keras, kasar, dan buruk kepada liyan (penganut agama lain).
Apa boleh buat? Belakangan terlalu kerap kita melihat sebagian Muslim yang bersikap seperti itu. Ironisnya, sikap-sikap tak terpuji tersebut dilakukan dengan alasan untuk membela-Nya. Konon pula untuk menegakkan Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Padahal sesungguhnya " .... Allah SWT amatlah mendahulukan welas asih-Nya kepada seluruh makhluk-Nya daripada murka-Nya .... (hlm 32)
Rasulullah SAW pun selalu bersikap penuh kasih sayang kepada siapa saja. Tidak hanya kepada kaum Muslim. Sebab sejatinya, Islam itu rahmatan lil 'alamin. Rahmat bagi alam semesta. Sejak diturunkan sampai sekarang dan sampai kapan pun nanti.
Maka sebenarnya, seorang Muslim yang kaffah TIDAK bakalan melukis luka di hati siapa pun. Termasuk di hati liyan. Iya. Pastilah begitu.
Ia juga tidak akan merasa lebih beriman-lebih Islam daripada orang lain. Perilakunya dijamin sesuai dengan sabda Rasulullah SAW (H. R. Ahmad dan Nasa'i), "Orang mukmin adalah orang yang mampu menjamin keselamatan orang lain dari lisan dan tangannya." (hlm 10)
Singkat kata, buku ini memberikan penjelasan lugas mengenai fenomena beragama kaum Muslim Indonesia dewasa ini. Tepatnya, lugas namun tanpa menghakimi.
SPESIFIKASI BUKU
Judul Buku:
Agama adalah Cinta, Cinta adalah Agama (Mana Mungkin Agama dan Kemanusiaan Tidak saling Berpelukan?)
Penulis:
Edi AH Iyubenu
Penerbit:
Diva Press
Ukuran Buku:
14 x 20 cm
Tebal Buku:
200 hlm
ISBN:
978-602-391-964-2
Baiklah. Mari kita mulai memperbincangkannya.
Buku bersampul lembut-romantis ini sungguh menyejukkan. Isinya memberikan efek tenang dan damai. Nuansa merah jambu pada tampilan fisiknya mendukung pesan yang disampaikan oleh judul Agama adalah Cinta, Cinta adalah Agama. Bukankah merah jambu alias pink merupakan warna yang identik dengan cinta?
Demikianlah adanya. Buku ini memberikan tamparan pelan namun tegas kepada kaum Muslim. Terkhusus yang gemar sekali menghakimi pihak lain (sesama Muslim namun beda "warna"). Atau yang hobi bersikap keras, kasar, dan buruk kepada liyan (penganut agama lain).
Apa boleh buat? Belakangan terlalu kerap kita melihat sebagian Muslim yang bersikap seperti itu. Ironisnya, sikap-sikap tak terpuji tersebut dilakukan dengan alasan untuk membela-Nya. Konon pula untuk menegakkan Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Padahal sesungguhnya " .... Allah SWT amatlah mendahulukan welas asih-Nya kepada seluruh makhluk-Nya daripada murka-Nya .... (hlm 32)
Rasulullah SAW pun selalu bersikap penuh kasih sayang kepada siapa saja. Tidak hanya kepada kaum Muslim. Sebab sejatinya, Islam itu rahmatan lil 'alamin. Rahmat bagi alam semesta. Sejak diturunkan sampai sekarang dan sampai kapan pun nanti.
Maka sebenarnya, seorang Muslim yang kaffah TIDAK bakalan melukis luka di hati siapa pun. Termasuk di hati liyan. Iya. Pastilah begitu.
Ia juga tidak akan merasa lebih beriman-lebih Islam daripada orang lain. Perilakunya dijamin sesuai dengan sabda Rasulullah SAW (H. R. Ahmad dan Nasa'i), "Orang mukmin adalah orang yang mampu menjamin keselamatan orang lain dari lisan dan tangannya." (hlm 10)
Singkat kata, buku ini memberikan penjelasan lugas mengenai fenomena beragama kaum Muslim Indonesia dewasa ini. Tepatnya, lugas namun tanpa menghakimi.
SPESIFIKASI BUKU
Judul Buku:
Agama adalah Cinta, Cinta adalah Agama (Mana Mungkin Agama dan Kemanusiaan Tidak saling Berpelukan?)
Penulis:
Edi AH Iyubenu
Penerbit:
Diva Press
Ukuran Buku:
14 x 20 cm
Tebal Buku:
200 hlm
ISBN:
978-602-391-964-2
mbak agustina apa kabar?
BalasHapusjogja apa kabar? ah aku belum bisa balik
ini jadi pingin baca saya dan memang sedih kalau ada orang yang mengaku bela bela itu tapi bicaranya keras dan tidak mencerminkan orang beriman.
bukunya terekomendasi ini
Alhamdulillah kabarku baik dan relatif sehat, Mas.
HapusWah, pasca long weekend tempo hari, di Jogja kasus positif covid meningkat, nih.
Buku ini novel ya mbak?
BalasHapusBukan. Ini nonfiksi.
Hapuswaah, gitu ya. Kapan2 pengen baca nh
HapusIya, bacalah. SEriusan lho, ya. Anak muda mesti banyak membaca.
HapusHarga bukunya berapa mbak? Aku tidak melihat harganya.
HapusKalau aku beli, 50 rebu dah termasuk ongkir. Tapi harga aselinya aku kok lupa. Yang jelas dia tas 50 rebu.
HapusAku sengaja tidak mencantumkan harga di review ku, Mas. Sebab adakalanya berbeda-beda.
Dan sesungguhnya, ada buku-buku yang kudapatkan bukan dengan cara beli.
Oh buku ini karyanya pak Edi Iyubenu ya. Aku belum pernah baca bukunya sih tapi beberapa kali baca tulisan blognya, memang bagus. Buku ini juga pas, memang sekarang ada golongan yang merasa lebih Islam daripada golongan Islam lainnya.
BalasHapusIya. Karya Pak Edi yang itu.
HapusTulisan tulisannya kadang menyentil tapi bagus kok. Entah bagi pihak yang disentil.😁
Hapusbhahahaha .... bagi pihak yang disentil ya tentunya tersentil ....
Hapusbuku bagus dengan ulasan yang menarik.
BalasHapusHave a great weekend.
Halooo pa kabar? Iya. ini buku bagus. Terima kasih.
HapusTrimsi infonya mba
BalasHapusSama-sama, Bang.
Hapuspelajaran matematika waktu SMA katanya a itu tidak gama itu kacau jadi agama itu artinya = cinta
BalasHapusojo mumet yak mbakyu
Oke. Agama itu berarti tidak adanya kekacauan = cinta
Hapus