MUMPUNG ada yang bisa dipamerkan, aku mau pamer lagi niiih. Haha! Semoga kalian termotivasi, bahkan terprovokasi untuk segera ikut menulis resensi juga. Lalu, dikirim ke media massa. Kalau dimuat, bakalan mendapat honor. Bisa untuk belanja buku lagi 'kan? Lalu, bikin resensi lagi. Dikirim ke media massa lagi. Dapat honor lagi. Begituuu terus. Selama-lamanya. Hehehe ....
Kali ini resensiku dimuat Harian Solopos, edisi Minggu, tanggal 6 Oktober 2019. Tepat sehari jelang HUT ke-263 Yogyakarta. Apa kaitannya? Sama sekali enggak ada, sih. Haha! Baik. Silakan langsung nikmati saja ulasanku terhadap Sudut Istana berikut ini.
Motivasi,
Inspirasi, dan Informasi dari Sudut Istana
Oleh
Agustina Purwantini
BUKU--yang semula dicetak terbatas pada tahun 2018--ini
merupakan kumpulan catatan pendek yang ditulis oleh Sukardi Rinakit. Yakni
catatan-catatan tentang berbagai pengalaman menariknya tatkala mendampingi
Presiden Jokowi beraktivitas. Mulai dari ikut Rapat Kabinet Terbatas, kunjungan
ke berbagai wilayah NKRI, hingga blusukan ke tempat-tempat yang tak terduga.
Posisi penulis sebagai staf khusus presiden memang
memungkinkannya untuk tahu hal-hal menarik di balik layar. Tentang apa yang
sesungguhnya terjadi di balik sebuah pemberitaan viral. Mulai dari perkara yang remeh temeh hingga
yang sangat serius. Pastinya juga tentang pengalaman sepele (manusiawi) Pak
Jokowi di sela-sela melaksanakan tugas sebagai Presiden RI.
Misalnya saat makan siang ketika melakukan kunjungan
kerja ke Lampung. Presiden Jokowi sempat menengok pindang baung pesanan Kang
Teten dan Pak Lukman Hakim yang masih mengepul, sementara beliau menyantap yang
sudah dingin. Maka selesai makan Pak Jokowi berkomentar sembari tersenyum,
“Wah, pindang baungnya masih panas. Pasti enak itu tadi.” (halaman 21)
Semua yang mendengar pun tertawa keras. Apa boleh
buat? Akibat jadwal makan siang yang molor sampai pukul tiga sore, hidangan
untuk presiden pun mendingin bersama waktu. Padahal bakalan kelamaan di
prosedur pengamanan, kalau mesti diganti yang baru atau sekadar dihangatkan. Nah,
siapa bilang menjadi presiden selalu enak?
Ada pula cerita tentang Presiden Jokowi dan solar
panel (energi surya). Rupanya beliau sadar betul bahwa masa depan adalah milik
energi yang ramah lingkungan, energi baru dan terbarukan. Tanpa banyak wacana,
untuk memberikan contoh bagi masyarakat, beliau memerintahkan agar di
lingkungan istana mulai memakai solar panel. Penerapannya bertahap tidak
apa-apa, tapi segera dimulai. Alhasil sekarang, sebagian lampu yang menyala di
kompleks istana berasal dari solar panel yang telah dipasang. (halaman
125)
Terasa bahwa Sukardi Rinakit berusaha menulis
seobjektif mungkin. Apalagi yang ditulis memang kerap kali merupakan kisah
ringan belaka. Yang kurang seksi untuk direkayasa demi kepentingan politis.
Namun di sisi lain, Sukardi juga terlihat ingin meluruskan
apa yang menjadi rumor di masyarakat. Salah satunya ini: Kalau kita ikuti media sosial, banyak sekali narasi, meme, video, yang
menghina Pak Jokowi berkaitan dengan keislaman beliau. Saya tidak tahu
semuanya. Namun yang jelas, setiap rapat terbatas kabinet yang saya ikuti,
ketika waktu sholat tiba, beliau selalu selalu minta rehat. “Kita rehat 10
menit,” kata presiden. Beliau sholat. (halaman 155)
Buku ini terbagi menjadi empat bagian. Yakni (1) “Catatan
Kecil di Balik Blusukan”, berisi aneka kisah menarik yang terjadi ketika
Presiden Jokowi berkunjung ke berbagai daerah; (2) “Terobosan Budaya”, berisi
aneka kebiasaan/tradisi baru yang diselenggarakan semenjak era Presiden Jokowi;
(3) “Kamu Bisa Jadi Apa Saja”, berisi penjelasan tentang aneka profesi kekinian
yang bisa digeluti oleh generasi milenial dan difasilitasi oleh negara; (4) “Inspirasi”,
berisi aneka hal dari kegiatan Presiden Jokowi yang bisa dijadikan inspirasi.
Tentu yang
paling menarik adalah bagian (3) “Kamu Bisa Jadi Apa Saja”. Mengapa? Sebab di
dalamnya ada informasi mengenai profesi-profesi kekinian. Di antaranya Creator (pebisnis online start up,
musisi, pembuat film, dan aneka profesi kreatif lainnya), Magician (antara lain menjadi coder, ahli mesin, insinyur), Explorer (menjadi traveler yang diberi
kemudahan berupa aneka infrastruktur), Jester
(antara lain menjadi gamer, stand up comedian, pesulap, aktor), Ruler (menjadi politisi atau masuk
organisasi kemasyarakatan), dan Sage
(yakni berkarya di bidang literasi, sains, ataupun bidang lain yang serupa).
Secara keseluruhan, buku ini menarik. Gaya bahasa
penulisannya mudah dipahami dan humoris. Informasi yang disampaikan pun lumayan
bisa menjawab keingintahuan pembaca. Maka siapa pun Anda, baik lover maupun hater Presiden Jokowi, mestinya membaca buku renyah nan inspiratif
ini.
SPESIFIKASI BUKU
Judul Buku:
Sudut Istana
Penulis:
Sukardi Rinakit
Penerbit:
Sheila Publisher & Best Publisher (Galangpers Group), Yogyakarta
Terbit:
2019 (cetakan pertama)
Tebal:
294 hlm + viii
Ukuran:
15x21 cm
ISBN:
978-602-8602-95-6
seneng ya jadi staff kusus, bisa deket presiden, kemana2 ikut, jadi banyakpengalan, dan membaginya ke banyak orang, karena tidak semua orang punya kesempatan yang sama
BalasHapusYoi Mas, seneeng bangeet tuuh. Aku juga mau klo diminta. Tapi siapa saya?? Hahaha!
HapusSelalu menarik kehidupannya Pak Jokowi untuk diikuti, beliau itu teladan dan inspirasi bagi masyarakat.
BalasHapusIyaaa, selaluuu menariik.
HapusMau donk jadi staf khusus, btw ini resensi buku yang keberapa mba?
BalasHapusAku juga mauuu jadi staf khusus. Hahaha... BTW enggak tau iru resensi keberapa...
HapusMakasih Mbak, aku jadi punya gambaran resensi yang lolos koran kayak apa. Hehe. Bukunya menarique!
BalasHapusYoiiii sama-sama, yup yup memang menarik bukunya.
HapusWah keren bund. Ini resensinya ringan & enak dipahami. Makasih atas ilmu barunya. Saya 1xpun blm pernah ketoke bikin resensi, secara malas baca buku 🥺🥺
BalasHapusHehehe... Kalau gitu, ayo baca buku.
HapusIya sih mbak tinbe pengamanan presiden itu sangat ketat. termasuk dalam hal makanan. Sebelum diserahkan ke presiden, makanan tersebut harus lolos uji keamanan dan terbebas dari zat2 berbahaya semisal racun dan sebagainya. Bukunya menarik
BalasHapusHahah iya, sebab mesti diperiksa ketat, presiden gak bisa sembaranagn makan.
HapusBagus mb, ulasannya. Bikin penasaran dan ingin baca bukunya. Pengen belajar nulis resensi buku juga nih...
BalasHapusAyo belajar sama-sama, tapi jangan lupa, awali dengan mebaca nuku dooong ... hehehehe ....
HapusSaya jadi ikut membayangkan pindang baung Yang Masih mengepul, membayangkan aromanya juga rasanya. Tepatnya Karena saya belum pernah mencicipi menu pindang baung ini. Hehehe.
BalasHapusPengalaman hidup yg luar biasa banget bisa berada Di lingkaran R1, bisa melihat Langsung kesehariannya secara aktual.
hahaha ...betul, mbak, beruntung banget kalau bisa di lingkaran R1 satu dan bisa meluhat kesehariannya yang aktual kekgitu ....
HapusSebenarnya tidak terlalu tebal ya hanya 294 halaman, bisa dibaca sambil dalam perjalanan..
BalasHapusBetul, Mas. Ini jenis bacaan ringan, tapi mampu menginspirasi gitu ... cepat bisa dikatamkan.
HapusKeren mba, dari menulis dapat honor trs beli buku. Menulis lagi, dapat honor lagi hehe
BalasHapusTrims sudah menginspirasi
Sama-sama, Bang. Ueah ... Kiranya itulah yang disebut dengan lingkaran setan yang menyenangkan. Hahaha ....
Hapuswell written review
BalasHapusOww .... Thanks.
HapusKereeen, kak tina
BalasHapusTerima kasih atas pujiannya, Kak Indaah.
HapusWahh.. jadi penasaran nih kepengen baca
BalasHapusHaiii, akhirnya saya dah baca atau belum?
Hapus